Kalender Hijriah Internasional 2
Kriteria LAPAN
bulan tahun
Mata telanjang Teropong
Pada tulisan sebelumnya Kalender Hijriah Internasional 1, Telah dibuat kalender Hijriah dengan kriteria visibilitas hilal (Imkanu Rukyat) menurut Mohammad Odeh. Kali ini kita akan membuat kalender yang serupa tetapi dengan kriteria prof. Dr. Thomas Jamaluddin, disebut juga kriteria LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional) atau dinamakan kriteria Hisap Rukyat Indonesia.
Kriteria LAPAN Untuk Visibilitas Hilal adalah sebagai berikut:
Hilal terlihat apabila saat matahari terbenam beda ketinggian bulan dan matahari lebih besar dari 4° dan sudut elongasi (separasi) antara bulan dan matahari lebih besar dari 6.4°
Cara menggunakan laman web ini sangat mudah, tapi untuk menghemat tulisan saya tidak akan mengulangi penjelasan yang terperinci. Silahkan lihat tulisan saya terdahulu pada link di atas.
Petunjuk yang ringkas untuk menggunakan laman web ini adalah demikian: Pilihlah tanggal dan tahun pada select box. Pada peta akan muncul kapan bulan baru akan bergulir. Perhitungannya untuk lokasi bintik biru. Kalau ingin mengubah lokasi (bintik biru), klik saja lokasi yang dimaksud pada pada peta, maka bintik biru akan berpindah pada lokasi yang dimaksud. Misalnya kita memilih tanggal 1 Ramadhan, tahun 1436. Pada peta tertulis biru: 18-Juni-2015 artinya tanggal 1 Ramadhan pada lokasi bintik biru jatuh adalah pada tanggal 18 Juni.
Laman web ini dapat menghisap bulan baru hijriah dengan kriteria LAPAN untuk seluruh dunia. Tapi kalau ada otoritas lokal di tempat anda tinggal, berpedomanlah pada otoritas lokal, jangan pada laman web ini tentunya. Bagi kita yang tinggal di Indonesia, ikutilah keputusan pemerintah yang dibuat melalui sidang Isbat. Kalau anda merantau di suatu negara, sedangkan di negara tersebut tidak ada otoritas yang dapat menentukan bulan baru, semoga menggunakan hisap di laman ini akan bermanfaat.
Menarik juga untuk membandingkan bulan baru berdasarkan sidang Isbat dengan hasil hisap Kriteria LAPAN pada tabel berikut:
Sidang Isbat | LAPAN | |
---|---|---|
Ramadhan 1431 | 11 Agustus 2010 | 11 Agustus 2010 |
Syawal 1431 | 10 September 2010 | 10 September 2010 |
Ramadhan 1432 | 1 Agustus 2011 | 1 Agustus 2011 |
Syawal 1432 | 31 Agustus 2011 | 31 Agustus 2011 |
Ramadhan 1433 | 21 Juli 2012 | 21 Juli 20 2012 |
Syawal 1433 | 19 Agustus 2012 | 19 Agustus 2012 |
Ramadhan 1434 | 10 Juli 2013 | 10 Juli 2013 |
Syawal 1434 | 8 Agustus 2013 | 9 Agustus 2013+ |
Ramadhan 1435 | 29 Juni 2014 | 29 Juni 2014 |
Syawal 1435 | 28 Juli 2014 | 29 Juli 2014+ |
Ramadhan 1436 | 18 Juni 2015 | |
Syawal 1436 | 18 Juli 2015 |
Penentuan bulan baru di Indonesia berdasarkan pengamatan hilal. Dari sampel 5 tahun ke belakang ternyata hasil hisap kriteria LAPAN dan hasil sidang Isbat dapat seia-sekata, kecuali pada Syawal 1434 dan Syawal 1435. Namun kalau kita periksa ternyata perbedaan tersebut dapat dimaafkan, mengingat saat itu posisi negara kita sangat dekat dengan garis tanggal. Jadi hilal sangat tipis, bulan baru bisa hari ini atau esok.
Catatan
Perhitungan posisi bulan dan matahari disini mengikuti saran dari Paul Schlyter, Stockholm, Sweden http://stjarnhimlen.se/. Tampilan peta menggunakan menggunakan frame-work d3 (data driven document) oleh Michael Bostock.
Jika anda perlu melakukan copy-paste laman web saya ini, anda HARUS mencantumkan sumbernya. Berilah link ke sumbernya, seperti yang saya contohkan pada alinea di atas.
Sebelum mengakhiri, saya ingin menawarkan produk saya jam sholat digital yang saya rancang sendiri. Jam sholat ini bisa dikalibrasi sehingga akurasinya sangat baik. Jam sholat ini sangat cocok untuk dipasang di masjid-masjid maupun di tempat umum lainnya seperti di kantor, rumah sakit, asrama dan lainnya. Sekian... semoga bermanfaat.
Komentar:
Test Komentar! Silahkan tulis koreksi anda bila menurut anda ada yang salah pada artikel ini
bos, bisa minta softwarenya, karena tempat kami di pegunungan sedudo jauh dari kota, trims